pada suatu pemeriksaan laboratorium diuji

Namun tidak semua prosedur pemeriksaan kreatinin urine melakukan hal ini. Ada juga pengambilan urine yang hanya dilakukan secara tunggal dan acak untuk kemudian diuji. 3. Pemeriksaan kreatinin darah dan urine di laboratorium. Setelah sampel darah dan urine disimpan di dalam kontainer, maka kontainer tersebut perlu diberikan label keterangan. padasuatu pemeriksaan laboratorium,diuji urine seorang pasien ternyata ketika diuji dengan menggunakan indikator benedict menunjukkan reaksi warna menjadi merah bata, dan ketika diuji dengan indikator biuret menunjukkan reaksi warna ungu , berdasarkan hal tersebut analisis lah penyakit yang terjangkit oleh pasien dan bagian ginjal manakah yang Peralatanlaboratorium dan sistem analisa diuji sebelum digunakan untuk memberikan hasil pemeriksaan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini juga berlaku pada POCT. Sebelum alat digunakan, minimal dilakukan verifikasi metode: a. Uji Akurasi b. Uji presisi c. Penetapan rentang nilai hasil pemeriksaan yang mampu dilakukan oleh alat tersebut Ujibiuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat, ikatan peptida mengindikasikan adanya protein. Hasil positif ditunjukkan dengan perubahan warna larutan menjadi ungu. Urin yang menunjukan hasil positif ketika diuji dengan uji biuret menandakan adanya kelainan yang dinamakan albuminuria. Albuminuria disebabkan karenaa adanya gangguan atau kerusakan pada bagia glomerolus ginjal yang berfungsi melakukan filtrasi. Rincian Laboratorium Klinik Trastia. Merek produk. Tersedia di Bogor Tengah. Lihat seluruh lokasi. 1. Membantu diagnosis kadar gula darah dan status prediabates atau diabetes, pada orang normal, 2. ⏰ HDreview: Tambahan cashback 30% (maks. Wo Kann Ich Ältere Männer Kennenlernen. Jawaban yang benar adalah diabetes mellitus dengan bagian ginjal yang mengalami gangguan ialah tubulus kontortus proksimal serta albuminuria dengan bagian ginjal yang mengalami gangguan ialah glomerulus Pembahasan Berdasarkan data yang disebutkan di atas, diketahui bahwa 1. Uji yang dilakukan menggunakan indikator Benedict menunjukkan reaksi warna menjadi merah bata menunjukkan bahwa kandungan glukosa dalam urine terdapat >3,5%. 2. Uji selanjutnya menggunakan indikator Biuret menunjukkan reaksi warna ungu yang menunjukkan bahwa urine mengandung protein. Berdasarkan uji tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pasien tersebut menderita diabetes mellitus dan albuminuria. 1. Diabetes mellitus ditandai dengan adanya kandungan glukosa dalam urine >3,5%. Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula glukosa dalam urine. Bagian ginjal yang mengalami gangguan ialah tubulus kontortus proksimal, karena pada bagian ini seharusnya terjadi penyerapan kembali glukosa yang terjadi pada tahap reabsorpsi. 2. Albuminuria ditandai dengan adanya kandungan protein dalam urine. Penyakit ini terjadi akibat ginjal tidak dapat melakukan penyaringan, khususnya penyaringan protein. Bagian ginjal yang mengalami gangguan ialah glomerulus, karena membran glomerulus seharusnya mampu menahan sel darah dan protein plasma. Membran glomerulus hanya akan meloloskan air dan zat-zat terlarut yang ukurannya kecil. Jadi, Jawaban yang benar adalah diabetes mellitus dengan bagian ginjal yang mengalami gangguan ialah tubulus kontortus proksimal serta albuminuria dengan bagian ginjal yang mengalami gangguan ialah glomerulus Mahasiswa/Alumni Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA24 Januari 2022 1037Halo Anggit A, kakak bantu jawab ya Ketika urine yang ditetesi benedict menunjukkan warna merah bata maka kemungkinan penyakit yang dialami pasien tersebut adalah glukosuria. Lain halnya ketika urine yang ditetesi biuret menunjukkan warna ungu maka kemungkinan penyakit yang diderita oleh pasien adalah albuminaria. Mengapa demikian ? Sekarang, kita bahas yuk ! Pengujian kandungan urine dengan larutan Benedict bertujuan untuk menguji keberadaan glukosa di dalam urine. Urine yang mengandung glukosa akan berwarna merah bata atau jingga setelah dilakukan pengujian tersebut. Adapun larutan Biuret dapat digunakan untuk menguji keberadaan protein dalam urine. Urine yang mengandung protein akan terbentuk endapan berwarna ungu setelah diberi larutan tersebut. Berdasarkan kasus tersebut, urine yang berubah menjadi warna ungu setelah diuji larutan Biuret dan terdapat endapan merah bata setelah diuji larutan Benedict. Hal ini menunjukkan bahwa urine pasien tersebut mengandung protein dan glukosa sehingga pasien tersebut menderita penyakit albuminuria dan glukosuria. Albuminuria adalah ditemukannya protein albumin pada urine. Adanya albumin dalam urine merupakan indikasi adanya kerusakan pada membran glomerulus. Adapun glukosuria adalah ditemukannya glukosa pada urine. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi kerusakan pada badan Malpighi. Semoga bisa membantu ya ! UTARA TIMES – Pada suatu pemeriksaan laboratorium, diuji urine seorang pasien ternyata ketika diuji dengan menggunakan indikator Benedict menunjukkan reaksi warna menjadi merah bata. Kemudian ketika diuji dengan indikator Biuret menunjukkan reaksi warna ungu, berdasarkan hal tersebut, penyakit yang terjangkit pasien dan bagian ginjal manakah yang mengalami gangguan? Artikel ini akan membahas pengujian urine tersebut berikut dengan penyakit yang terjangkit pasien dengan indikator Benedict dan Biuret. Baca Juga Buatlah Pengelompokan Secara Dikotom Hewan-Hewan Berikut, Kunci Jawaban IPA Kelas 7 Halaman 88 Simak selengkapnya ulasan di bawah ini sebagaimana yang dirangkum Utara Times dari berbagai sumber IPA. Dalam kasus suatu pemeriksaan laboratorium ini, penyakit yang diderita oleh pasien adalah albuminuria. Penyakit ini adalah ketika di dalam urine terdapat protein. Hal ini terjadi lantaran kerusakan pada glomerulus dan menderita diabetes mellitus. Diabetes ini yakni ketika di dalam urine terdapat glukosa kerusakan pada tubulus proksimal. Tubulus proksimal ini adalah bagian dari ginjal yang berfungsi dalam tahap reabsorbsi/penyerapan kembali. Maknanya adalah jika terjadi kerusakan pada organ ini akan terjadi gangguan-gangguan misalnya ditemukannya glukosa pada organ ini. Editor Mutohirin Sumber Berbagai Sumber Tags Terkini Uji laboratorium Uji laboratorium dihubungkan dengan penilaian dan evaluasi jembatan yang ada pada umumnya dilakukan pada spesimen yang diambil dari struktur yang dievaluasi. Dalam beberapa kasus, bagian struktural yang dipotong dari struktur itu contohnya, fragmen hubungan jembatan baja, perletakan atau elemen jembatan dari sambungan siar-muai diuji. Uji yang dilakukan pada keseluruhan elemen struktural yang diambil dari struktur yang ada contohnya, balok beton pratekan jarang dilakukan. Dalam kasus jembatan beton, spesimen bahan mungkin spesimen beton, tulangan atau baja prategang. Secara umum, mereka diuji dalam laboratorium menurut prosedur yang baku, yang mungkin berbeda tergantung pada negara tetapi pada umumnya berhubungan dengan penentuan sifat bahan yang terdaftar pada Tabel 11. Dalam kasus jembatan baja, spesimen baja struktural kebanyakan diuji untuk menentukan sifat bahan yang terdaftar pada Tabel 11. Bagaimanapun, dalam beberapa kasus, fragmen struktural secara relatif dipotong dari struktur juga diuji, sebagian besar untuk menentukan karakteristik fatik dari suatu hubungan. Uji laboratorium menyangkut sifat mekanis bahan kebanyakan bersifat merusak dan dilakukan menggunakan mesin uji dari berbagai tipe. Lingkup pengujian tergantung pada kebutuhan individual. Untuk tujuan rehabilitasi jembatan, identifikasi bahan dalam Tabel 11, terutama mengenai jembatan baja tua merupakan bagian kepentingan pokok untuk memilih suatu bahan yang sesuai untuk perbaikan atau perkuatan. Sama halnya, beton dan sifat tulangan baja aktual dalam struktur harus dikenal sebelum proses perancangan rehabilitasi. Tabel 11 Sifat Bahan yang Diuji dalam Laboratorium pada Spesimen yang Diambil dari Jembatan Beton dan Baja Jembatan beton Jembatan baja A. Beton B. Tulangan baja C. Baja Prategang D. Baja struktural Kuat tekan Specific gravity permeabilitas ketahanan beku konsentrasi klorida dan bahan kimia lain Struktur internal bahan Identifikasi bahan hubungan tegangan-regangan – kuat tarik, titik leleh dan modulus Young Struktur Internal bahan Identifikasi bahan Kuat tarik Struktur internal bahan Sifat mekanik lain – jika diperlukan Identifikasi bahan Hubungan tegangan - regangan Ketahanan fatik Ketahanan getas fraktur Struktur internal bahan Kuat tekan beton dapat ditentukan dengan perolehan spesimen inti struktur yang menggunakan suatu mesin bor khusus dan peengujian specimen tersebut. Spesimen adalah silinder dengan garis tengah pada umumnya bervariasi mulai dari 8 s/d 16 cm, tergantung pada ukuran agregat, dan dengan panjangnya yang lebih disukai dua kali garis tengah, jika mungkin. Perolehan spesimen dari struktur memerlukan ketelitian dan perhatian khusus, sebab sebagian tulangan baja atau tendon prategang dapat rusak atau bahkan terputus selama pengeboran. Lebih dari itu, beton yang diperoleh harus cukup kuat. Beton yang tidak keras, menurun mutunya secara umum terlalu lemah untuk dapat diperoleh. Lubang bor yang tersisa dalam struktur setelah pengambilan inti spesimen harus dengan segera diisi dengan beton atau bahan perbaikan sesuai yang lain. Dalam beberapa hal, untuk menentukan penyebab lingkungan tertentu yang mengarah pada penurunan mutu beton, analisa kimia dilakukan untuk mendeteksi bahan kimia berbahaya dan konsentrasinya dalam bahan Analisa pada umumnya dilakukan pada potongan beton yang secara visual menurun mutunya yang diambil dari struktur. Sebagai tambahan, suatu analisa petrografik yang menggunakan teknik mikroskop dapat dilaksanakan untuk mendeteksi rongga, retak pada agregat kasar, retak atau debonding antara agregat dan substrat sebagaimana cacat lain dalam struktur beton internal Pengamatan dapat dibuat pada potongan sisa beton dari uji kekuatan yang sebelumnya dilakukan atau pada potongan bahan yangdiambil secara langsung dari struktur itu. Specific gravity , permeabilitas dan ketahan beku beton ditentukan, jika diperlukan, menggunakan prosedur baku. Uji seperti itu mengizinkan kita untuk memperoleh informasi tentang kualitas beton dalam struktur jembatan, sebagian besar berkenaan dengan ketahanan bahan. Uji identifikasi bahan pada tulangan baja dilakukan pada spesimen yang dipotong dari tulangan individual struktur, selagi kasus baja prategang pada kawat individual yang dipotong dari tendon. Dengan cara yang sama, identifikasi bahan baja struktural dilakukan pada spesimen juga disebut kupon yang dipotong dari elemen jembatan. Pemilihan lokasi darimana kupon dipotong merupakan bagian penting utama. Lokasi mungkin dipindahkan baik dari elemen struktural sekunder contohnya , pengaku diafragma dan elemen struktural yang primer contohnya, gelagar utama. Tergantung pada lokasi elemen dan kupon, konsekuensi dari keselamatan sebagai hasil pengurangan penampang dari unsur yang diberikan harus dianalisa. Perbaikan yang sesuai harus disajikan untuk memelihara daya-dukung jembatan, contohnya detail perbaikan baut atau las. Identifikasi bahan dilakukan menggunakan analisa kimia sebagaimana cara penyelidikan mikroskopik struktur internal baja. Sebagaimana yang disebutkan di atas lihat Bagian baja harus dikenali, terutama dalam hal jembatan tua , yang kebanyakan untuk menentukan kemampuan untuk dapat dilasnya dan proses las untuk digunakan selama perbaikan atau rehabilitasi struktur itu. Pengamatan mikroskopik atas struktur internal tulangan, prategang dan baja struktural dilaksanakan dalam kasus kerusakan struktural untuk memahami dan menentukan mengapa bagian bahan tertentu adalah runtuh. Sifat mekanis pokok penulangan, prapenegangan dan baja struktural pada umumnya ditentukan pengujian tarik menggunakan uji mesin standar dan strain gauge berbagai tipe untuk mengukur regangan selama pengujian. Uji seperti itu mengizinkan penentuan hubungan tegangan-regangan dan karakteristik bahan lain sebagai hasil, dari titik leleh, kuat tarik, dan Modulus Young. Dalam kasus baja struktural, uji fatik sebagaimana pengujian ketahanan getas fraktur dapat dilakukan pada kupon itu. Prosedur uji secara normal distandarkan tetapi pengujian itu sendiri dilaksanakan ketika keraguan serius terjadi mengenai fatik dan ketahanan retak fraktur dari bahan di jembatan ada yang diberikan. Dalam beberapa situasi, bagian-bagian dari struktur, kebanyakan sambungan dilas, dapat dipindahkan dari jembatan dan diperlakukan terhadap beban fatik dalam suatu mesin uji khusus. Ketahanan retak fraktur pada umumnya diuji pada spesimen standar yang ditakik dengan cara uji tumbukan menggunakan palu pendulum yang terayun, kebanyakan tipe Charpy. Jumlah energi tumbukan yang dulu digunakan untuk membuat fraktur spesimen dipertimbangkan sebagai suatu ukuran fraktur bahan. Retak fraktur normal dari struktur granular ketika fraktur fatik secara normal mempunyai sebuah struktur yang berserat. Hal ini memungkinkan kita untuk membedakan dan menentukan penyebab kerusakan struktural dalam elemen jembatan. Dalam beberapa kasus tertentu, uji tambahan mungkin dilakukan dalam laboratorium, yang kebanyakan pada kawat yang diambil dari tendon prategang contohnya pengujian kontrafleksi, uji torsi atau uji perpanjangan. Uji tersebut pada umumnya dilakukan menurut prosedur baku. Uji laboratorium adalah elemen yang sangat penting yang melengkapi pemeriksaan jembatan dan uji lapangan jembatan. Dalam banyak kasus, hasil ujii laboratorium adalah suatu faktor yang bersifat menentukan dalam memilih suatu solusi bahan yang sesuai untuk perbaikan, rehabilitasi atau modernisasi jembatan. Pengusul / Penyusun Subdit Penyiapan Standar dan Pedoman Dit. Bina Teknik Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Tim Pembahas Pemeriksaan Jembatan Rangka Baja No. Nama Instansi 1 Ir. Lany Hidayat, Widiaswara 2 Dr. Ir. John Dachtar Puslitbang Jalan dan Jembatan 3 Ir. Bambang Widianto, Widiaswara 4 Ir. Suhartono Irawan, Konsultan 5 Dr. Ir. Made Suangga, Universitas 6 Ir. Herman Darmansyah, MT Dit. Bintek 7 Ir. Syarkowi, BBPJN. III 8 Ir. Djoko Sulistyono, BBPJN. IV 9 Ir. Iwan Zarkasi, BBPJN. V 10 Ir. Herry Vaza, Dit. Bintek 11 Ir. Subagyo, CES Dit. Jln&Jbt Wil. Timur 12 Ir. Nandang Syamsudin, MT Puslitbang Jalan dan Jembatan 13 Ir. Hisar Marpaung SNVT. P2JJ. Prop. Kaltim 14 Ir. Sjofva Roliansyah, MT SNVT. P2JJ. Prop. Sumbar. 15 Ir. Agus Nugroho, MM. Dit. Bintek. 16 Asep Hilmansyah, ST, MT Dit. Bintek. Halo, nama saya Si Rajin. Saya adalah penulis profesional yang terampil dalam menulis konten yang informatif dan bermanfaat bagi pembaca. Saya ingin membuat artikel ini untuk membantu pembaca memahami mengapa pemeriksaan urine penting, apa yang harus dilakukan sebelum tes dilakukan, dan bagaimana cara membaca hasil tes. Pemeriksaan Laboratorium Urine FAQ Keuntungan Pemeriksaan Urine Tips untuk Pemeriksaan Urine Pemeriksaan Laboratorium Urine Pemeriksaan urine dilakukan untuk mencari tanda-tanda penyakit atau kondisi kesehatan tertentu. Ini bisa membantu dokter untuk meresepkan pengobatan atau menentukan perubahan gaya hidup yang dapat meningkatkan kesehatan pasien. Sebelum tes dilakukan, ada beberapa hal yang harus dilakukan Pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari sebelum tes. Hindari makan makanan atau minuman yang mengandung pewarna buatan. Beri tahu dokter jika Anda sedang minum obat tertentu atau memiliki riwayat penyakit. Ikuti instruksi dokter dengan tepat. Saat tes dilakukan, dokter atau perawat akan meminta Anda untuk memberikan sampel urine. Sampel ini kemudian akan diuji di laboratorium untuk mencari tanda-tanda penyakit atau kondisi kesehatan tertentu seperti Infeksi saluran kemih Penyakit ginjal Diabetes Penyakit hati Penyalahgunaan narkoba Jika dokter memerintahkan tes urine, penting untuk mengikuti instruksi dengan tepat untuk memastikan hasil tes yang akurat. FAQ Q Apa yang harus saya lakukan sebelum tes urine? A Pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari sebelum tes, hindari makan makanan atau minuman yang mengandung pewarna buatan, beri tahu dokter jika Anda sedang minum obat tertentu atau memiliki riwayat penyakit, dan ikuti instruksi dokter dengan tepat. Q Apa yang bisa diuji dari sampel urine? A Sampel urine dapat diuji untuk mencari tanda-tanda penyakit atau kondisi kesehatan tertentu seperti infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, diabetes, penyakit hati, dan penyalahgunaan narkoba. Q Apa yang harus saya lakukan jika hasil tes saya tidak normal? A Jika hasil tes Anda tidak normal, dokter akan memberi tahu Anda dan meresepkan pengobatan atau menyarankan perubahan gaya hidup tertentu untuk meningkatkan kesehatan Anda. Q Apa yang harus saya lakukan jika saya khawatir dengan hasil tes saya? A Jika Anda khawatir dengan hasil tes Anda, berbicaralah dengan dokter Anda untuk mendiskusikan apa arti hasil tes dan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Keuntungan Pemeriksaan Urine Pemeriksaan urine dapat memberikan banyak manfaat, termasuk Mendeteksi penyakit atau kondisi kesehatan tertentu sejak dini, sehingga dapat diobati lebih efektif. Membantu dokter meresepkan pengobatan yang tepat. Menentukan perubahan gaya hidup yang dapat meningkatkan kesehatan pasien. Memberikan informasi yang akurat tentang kondisi kesehatan seseorang. Tips untuk Pemeriksaan Urine Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda mempersiapkan diri untuk pemeriksaan urine Minum cukup air sepanjang hari sebelum tes. Hindari makan makanan atau minuman yang mengandung pewarna buatan. Beri tahu dokter jika Anda sedang minum obat tertentu atau memiliki riwayat penyakit. Ikuti instruksi dokter dengan tepat. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang pemeriksaan urine, jangan ragu untuk berbicara dengan dokter Anda. Ringkasan Pemeriksaan urine dapat memberikan informasi yang berharga tentang kondisi kesehatan seseorang dan membantu dokter meresepkan pengobatan atau menyarankan perubahan gaya hidup yang tepat. Penting untuk mengikuti instruksi dokter dengan tepat dan berbicara dengan dokter Anda jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang hasil tes Anda.

pada suatu pemeriksaan laboratorium diuji