pada proses fotosintesis tumbuhan tinggi energi cahaya yang digunakan adalah
Prosesfotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplast berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini.
Peristiwaini hanya berlangsung pada tumbuhan yang berklorofil, karena mampu menangkap energi cahaya. Fotosintesis selain menghasilkan karbihidrat juga menghasilkan gas oksigen yang merupakan bahan vital untuk melaksanakan respirasi aerob. CO2 yang digunakan untuk fotosintesis sama jumlahnya dengan oksigen yang dihasilakan selama proses
Fotosintesisadalah proses menghasilkan karbohidrat melalui 2 tahap reaksi yaitu reaksi terang dan reaksi gelap, berikut ini penjelasannya. elektron pada fotosistem I juga telah tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi karena menangkap energi cahaya matahari. Elektron dari fotosistem II akan turun dari kompleks protein dan mengisi
Beberapatilakoid bergabung membentuk suatu tumpukan yang disebut grana. Reaksi total yang terjadi selama proses fotosintesis adalah: 6 CO 2 + 6H 2 O → C 6 H 12 O 6 + 6O 2. Reaksi Terang Dan Gelap Fotosintesis. Fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan, berlangsung melalui dua tahap reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Sementaraarti fotosintesis menurut KBBI adalah pemanfaatan energi cahaya matahari oleh tumbuhan berhijau daun atau bakteri untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi karbohidrat Definisi fotosintesis secara umum adalah proses tumbuhan dalam membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan cahaya matahari. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan
Wo Kann Ich Ältere Männer Kennenlernen. - Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang artinya penyusunan. Jadi, fotosintesis artinya proses penyusunan senyawa yang sederhana menjadi senyawa yang kompleks, pada bagian tumbuhan yang mengandung klorofil dengan bantuan cahaya matahari. Singkatnya, fotosintesis merupakan proses pembuatan makanan pada tumbuhan. Lebih lanjut, Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat makanan dari bahan anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun, yaitu klorofil. Infografik SC Elemen Penting dalam Fotosintesis. Selain yang mengandung zat hijau daun, ada juga makhluk hidup yang berfotosintesis yaitu alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Karena kemampuannya membuat makanan sendiri, maka tumbuhan hijau dikenal dengan nama organisme Fotosintesis Berikut fungsi empat elemen penting dalam fotosintesis melansir laman resmi Rumah Belajar AirAir yang diperoleh oleh tumbuhan berasal dari tanah yang diserap oleh akar, kemudian batang tubuhan bertugas untuk mengalirkan air ke seluruh bagian tumbuhan tersebut. 2. Karbon dioksidaSama halnya seperti manusia, ketika bernafas oksigen yang dihirup ketika dibuang akan menghasilkan karbon dioksida. Jika manusia bernapas melalui hidung, tumbuhan juga memiliki alat pernapasan yang disebut dengan stomata. Stomata bertugas untuk menyerap karbon dioksida dari udara. 3. KlorofilKlorofil atau zat hijau daun yang berfungsi menangkap cahaya matahari atau energi cahaya yang terjadi pada daun tumbuhan. 4. Sinar matahari atau energi cahayaSinar matahari bertugas untuk menyempurnakan proses fotosintesis. Proses fotosintesis ini akan menghasilkan glukosa yang digunakan untuk makanan tumbuhan itu sendiri dan menghasilkan oksigen yang berguna untuk kelangsungan hidup manusia. Jadi ketika manusia mengeluarkan karbon dioksida sebagai gas buangan, tumbuhan menggunkannya untuk membuat makanan kemudian dikembalikan lagi sebagai oksigen. Peran Enzim Katalase dalam Metabolisme Tumbuhan Selain empat elemen penting tersebut, proses fotosintesis dan metabolisme tumbuhan juga dipengaruhi oleh enzim katalase merupakan salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim ini diproduksi oleh peroksisom dan aktif melakukan reaksi oksidatif terhadap bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen peroksida. Apabila hidrogen peroksida tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada sel-sel. Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi hydrogen juga Produksi Pangan Dunia Bisa Dinaikkan dengan Perbaiki Fotosintesis Arti Fotosintesis dan Kemosintesis & Apa Saja Perbedaannya Mengenal Sistem Gerak & Gangguan Tulang Fraktura hingga Kifosis - Pendidikan Kontributor Balqis FallahndaPenulis Balqis FallahndaEditor Maria Ulfa
Pada proses fotosintsis, tumbuhan memerlukan energi yang berasal dari cahaya matahari untuk selanjutnya diubah menjadi energi kimia dalam bentuk senyawa organik. Peristiwa tersebut termasuk....A. katabolismeB. anabolismeC. fermentasiD. respirasiE. augmentasiJawabanB. anabolismePembahasanAnamobolisme merupakan reaksi penyusunan dari senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa lebih kompleks dan memerlukan energi. Contoh dari anabolisme adalah fotosintesis dan Selengkapnya Pembahasan Uji Kompetensi Materi Enzim dan Metabolisme Sel Buku Erlangga K-13 Kelas 12 dan Pembahasannya
– Istilah “fotosintesis” berasal dari bahasa Yunani, yakni “foto” yang berarti cahaya dan “synthesis” yang berarti menggabungkan atau penggabungan. Dilansir dari Rumah Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, proses fotosintesis adalah penyusunan senyawa yang kompleks pada bagian tumbuhan yang mengandung klorofil dan menggunakan bantuan cahaya tumbuhan dengan kalori tinggi, makhluk hidup yang tidak memiliki klorofil namun mengalami fotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Lantas, bagaimana terjadinya proses fotosintesis sehingga tumbuhan berperan sebagai penghasil oksigen bagi kehidupan di Bumi ini? Dilansir dari bahan ajar “Fotosintesis”, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, tumbuhan bersifat autotrof, yakni dapat mensintesis makanan langsung dar senyawa anorganik. Baca juga Apa Itu Gerhana Bulan dan Bagaimana Proses Terjadinya? Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang dibutuhkan sebagai makanannya. Adapun energi untuk menjalankan proses ini berasal dari dapat digunakan untuk membentu senyawa organik lain seperti seluloa dan bisa juga digunakan sebagai bahan bakar. Baik pada hewan maupun tumbuhan, proses ini berlangsung melalui respirasi seluler. Pada respirasi seluler, gula dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia. Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Klorofil adalah pigmen yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil ini terdapat pada organel yang disebut kloroplas. Klorofil bekerja dengan menyerap cahaya Matahari yang digunakan dalam proses adalah bagian tumbuhan yang menghasilkan sebagian besar energi, meski seluruh bagian tumbuhan berwarna hijau memiliki kloroplas. Baca juga DNA Berusia Tahun Ungkap Proses Pengawetan Alami pada Domba Tedapat lapisan sel yang disebut mesofil dalam daun yang mengandung setengah juta kloroplas pada setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang anti air agar cahaya Matahari tidak diserap secara berlebihan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jakarta - Adanya kehidupan di Bumi berutang banyak pada fotosintesis, sebuah proses yang berusia 2,3 miliar tahun. Reaksi yang sangat menarik dan masih belum sepenuhnya dipahami ini, memungkinkan tumbuhan dan organisme lain memanen sinar Matahari, air, dan karbon dioksida sambil mengubahnya menjadi oksigen dan energi dalam bentuk adalah bagian integral dari fungsi Bumi sehingga kita menganggapnya biasa saja. Tetapi ketika kita melihat ke luar planet dalam pencarian tempat baru untuk dijelajahi dan didiami, jelas betapa langka dan berharganya proses itu."Seperti yang telah saya dan kolega saya selidiki dalam makalah terbaru yang diterbitkan di Nature Communications, kemajuan terbaru dalam membuat fotosintesis buatan mungkin menjadi kunci untuk bertahan hidup dan berkembang jauh dari Bumi," kata Katharina Brinkert, Asisten Profesor di Katalisis, University of Warwick, dikutip dari Science Alert, Jumat 9/6/2023. Ia menyebutkan, kebutuhan manusia akan oksigen membuat perjalanan luar angkasa menjadi rumit. Keterbatasan bahan bakar membatasi jumlah oksigen yang dapat kita bawa, terutama jika kita ingin melakukan perjalanan jarak jauh ke Bulan dan Mars. Perjalanan satu arah ke Mars biasanya membutuhkan waktu dua tahun, yang berarti kita tidak dapat dengan mudah mengirimkan pasokan sumber daya dari ada cara untuk menghasilkan oksigen dengan mendaur ulang karbon dioksida di Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS. Sebagian besar oksigen ISS berasal dari proses yang disebut elektrolisis yang menggunakan listrik dari stasiun panel surya stasiun untuk memisahkan air menjadi gas hidrogen dan gas oksigen yang dihirup oleh astronaut. Ia juga memiliki sistem terpisah yang mengubah karbon dioksida yang dihembuskan astronaut menjadi air dan metana."Namun teknologi ini tidak dapat diandalkan, tidak efisien, berat, dan sulit dirawat. Proses pembangkitan oksigen, misalnya, membutuhkan sekitar sepertiga dari total energi yang dibutuhkan untuk menjalankan seluruh sistem ISS yang mendukung kontrol lingkungan dan pendukung kehidupan," jelas BuatanOleh karena itu, pencarian sistem alternatif yang dapat digunakan di Bulan dan dalam perjalanan ke Mars sedang berlangsung. Salah satu kemungkinannya adalah memanen energi Matahari yang melimpah di luar angkasa dan langsung menggunakannya untuk produksi oksigen dan daur ulang karbon dioksida hanya dalam satu input lain dalam perangkat semacam itu adalah air, mirip dengan proses fotosintesis yang terjadi di alam. Itu akan menghindari pengaturan rumit di mana dua proses pemanenan cahaya dan produksi bahan kimia dipisahkan, seperti di ISS."Ini menarik karena dapat mengurangi berat dan volume sistem, dua kriteria utama untuk eksplorasi luar angkasa. Tapi itu juga akan lebih efisien," papar kita dapat menggunakan energi termal atau panas tambahan yang dilepaskan selama proses penangkapan energi Matahari secara langsung untuk mengkatalisasi menyalakan reaksi kimia. Selain itu, pemasangan kabel dan perawatan yang rumit dapat dikurangi secara signifikan."Kami menghasilkan kerangka teori untuk menganalisis dan memprediksi kinerja perangkat fotosintesis buatan yang terintegrasi untuk pengaplikasian di Bulan dan Mars," klorofil, yang bertanggung jawab untuk penyerapan cahaya pada tumbuhan dan alga, perangkat ini menggunakan bahan semikonduktor yang dapat dilapisi langsung dengan katalis logam sederhana yang mendukung reaksi kimia yang para peneliti menunjukkan bahwa perangkat ini memang layak untuk melengkapi teknologi pendukung kehidupan yang ada, seperti rakitan generator oksigen yang digunakan di ISS. Hal ini khususnya terjadi bila digabungkan dengan perangkat yang memusatkan energi Matahari untuk menyalakan juga pendekatan lain. Misalnya, kita bisa menghasilkan oksigen langsung dari tanah Bulan regolith. Tapi menurut Brinkert, proses ini membutuhkan suhu tinggi untuk bekerja. Perangkat fotosintesis buatan, di sisi lain, dapat beroperasi pada suhu ruang pada tekanan yang ditemukan di Mars dan Bulan. Itu berarti mereka dapat digunakan langsung di habitat dan menggunakan air sebagai sumber daya utama."Ini sangat menarik mengingat keberadaan air es yang ditetapkan di kawah bulan Shackleton , yang merupakan tempat pendaratan yang disiapkan dalam misi Bulan di masa depan," kata Brinkert Mars, atmosfer terdiri dari hampir 96% karbon dioksida sehingga tampaknya ideal untuk perangkat fotosintesis buatan. Tetapi intensitas cahaya di Planet Merah tersebut lebih lemah daripada di Bumi karena jaraknya yang lebih jauh dari apakah ini akan menimbulkan masalah? Peneliti benar-benar menghitung intensitas sinar Matahari yang tersedia di Mars. Mereka menunjukkan bahwa manusia dapat menggunakan perangkat ini di sana, meskipun cermin surya menjadi lebih oksigen dan bahan kimia lain yang efisien dan andal serta daur ulang karbon dioksida di pesawat ruang angkasa dan di habitat merupakan tantangan luar biasa yang perlu dikuasai untuk misi luar angkasa jangka elektrolisis yang ada, yang beroperasi pada suhu tinggi, membutuhkan masukan energi yang signifikan. Dan perangkat untuk mengubah karbon dioksida menjadi oksigen di Mars masih dalam masa pertumbuhan, apakah itu didasarkan pada fotosintesis atau diperlukan penelitian intensif selama beberapa tahun untuk dapat menggunakan teknologi ini di luar angkasa. Menyalin bagian penting dari fotosintesis alam dapat memberi kita beberapa keuntungan, membantu kita mewujudkannya dalam waktu yang tidak lama lagi."Dampaknya akan sangat besar. Misalnya, kita sebenarnya dapat menciptakan atmosfer buatan di luar angkasa dan menghasilkan bahan kimia yang kita perlukan dalam misi jangka panjang, seperti pupuk, polimer, atau obat-obatan," ujar itu, kata Brinkert, wawasan yang mereka peroleh dari merancang dan membuat perangkat ini dapat membantu mereka memenuhi tantangan energi hijau di Bumi."Kita cukup beruntung memiliki tumbuhan dan alga untuk menghasilkan oksigen. Tetapi perangkat fotosintesis buatan dapat digunakan untuk menghasilkan bahan bakar berbasis hidrogen atau karbon sebagai pengganti gula, membuka jalan hijau untuk produksi bahan kimia kaya energi yang dapat kita simpan dan gunakan untuk bidang transportasi," jelas Brinkert."Eksplorasi ruang angkasa dan ekonomi energi masa depan kita memiliki tujuan jangka panjang yang sangat mirip keberlanjutan. Perangkat fotosintesis buatan mungkin menjadi bagian penting untuk mewujudkannya," simpulnya. Simak Video "Godaan Warna Baru Samsung Galaxy S21 FE 5G" [GambasVideo 20detik] rns/fay
Fotosintesis adalah proses pengubahan zat-zat anorganik berupa H2O dan CO2 oleh klorofil zat hijau daun menjadi zat-zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari Dwijoseputro, 1980. Proses fotosintesis dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia sebagai berikut 6CO2 + 6H2O -> C6H12O6 + 6O2. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari Kimball, 1998.Istilah fotosintesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan atau penggabungan. Fotosintesis merupakan proses pembentukan karbohidrat dari karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari. Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan dunia baik secara langsung maupun tidak matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari. Tumbuhan hijau memiliki kemampuan menggunakan CO2 dari udara yang akan diubah menjadi bahan organik dengan bantuan cahaya Fotosintesis Teori fotosintesis pertama kali disampaikan oleh John Priestley pada tahun 1771 yang menunjukkan bahwa tumbuhan hijau mengeluarkan oksigen. Selanjutnya pada tahun 1779, Jan Ingenhousz menunjukkan bahwa evolusi fotosintetis O2 memerlukan cahaya matahari dan terjadi hanya pada bagian-bagian berwarna hijau dari tanaman. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen Kimball, 1998.Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya dan Reaksi Fotosintesis Fotosintesis adalah proses pemanfaatan energi cahaya yang berasal dari energi matahari oleh kloroplas tumbuhan untuk mengubah menjadi energi kimiawi yang disimpan dalam bentuk gula dan molekul organik lainnya. Tanaman sebagai organisme autotrof membuat molekul organik mereka sendiri dari bahan mentah anorganik yang diperoleh dari lingkungannya Campbell, 1998.Daun adalah tempat utama terjadinya fotosintesis. Energi yang digunakan untuk fotosintesis berasal dari cahaya matahari yang diserap oleh kloroplas di dalam daun. Bahan yang digunakan untuk fotosintesis adalah air dan kabondioksida. Air H2O sebagai bahan dalam tanah menyebar dari akar melalui xylem. Karbondioksida CO2 sebagai bahan di udara masuk melalui stomata. Produk yang dihasilkan dari fotosintesis yaitu glukosa C6H12O6 merupakan produk fotosintesis berenergi tinggi yang menyebar ke seluruh bagian tanaman lewat floem. Oksigen O2 adalah produk fotosintesis yang keluar dari daun melalui stomata Campbell, 1998.Klorofil adalah pigmen karena menyerap cahaya yaitu radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata. Energi cahaya yang diserap klorofil inilah yang menggerakkan sinteis molekul makanan dalam kloroplas. Kloroplas ditemukan terutama di dalam sel mesofil yaitu jaringan yang terdapat di bagian dalam daun. Terdapat kira-kira setengah juta kloroplas tiap milimeter persegi permukaan daun. Warna daun berasal dari klorofil yang merupakan pigmen warna hijau yang terdapat di dalam kloroplas Campbell, 1998.Persamaan reaksi untuk proses fotosintesis digambarkan seperti di bawah ini Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu reaksi terang memerlukan cahaya dan reaksi gelap tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida. Adapun penjelasan kedua proses fotosintesis tersebut adalah sebagai berikuta. Reaksi Terang Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru 400 - 450 nanometer dan merah 650 - 700 nanometer dibandingkan hijau 500 - 650 nanometer. Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa warna daun berwarna akan lebih banyak menghasilkan energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini dikarenakan panjang gelombang yang pendek lebih banyak menyimpan energi. Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transport elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen. Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon Reaksi Gelap ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa dan kemudian menjadi gula seperti glukosa. Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap tanpa cahaya. Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis Menurut Lakitan 1993, laju fotosistesis dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikuta. Intensitas cahaya Laju fotosintesis akan mencapai titik maksimum pada saat banyak cahaya. Intensitas cahaya yang sedikit dengan suplai karbondioksida yang cukup akan menyebabkan reaksi fotokimia terbatas dan suhu akan sedikit berpengaruh terhadap laju proses tersebut. Fiksasi karbondioksida maksimum terjadi pada tengah hari, yakni pada saat intensitas cahaya mencapai puncaknya. Adanya penutupan cahaya matahari oleh awan dapat mengurangi laju Konsentrasi karbondioksida Konsentrasi karbondioksida cenderung meningkat secara konsisten. Peningkatan karbondioksida baik secara alami maupun dalam kondisi buatan secara konsisten memacu laju fotosintesis kecuali jika stomata Suhu Pengaruh suhu terhadap fotosintesis tergantung pada jenis tumbuhan dan kondisi lingkungan tempat tumbuhnya. Secara umum, suhu optimum untuk fotosintesis setara dengan suhu siang hari pada habitat asal tumbuhan Kadar air Rendahnya kadar air akan menyebabkan stomata pada daun menutup, sehingga menghambat dalam penyerapan karbondioksida. Hal ini akan berpengaruh pada berkurangnya laju Kadar fotosintat hasil fotosintesis Jika kadar fotosintat ini berkurang, maka akan menyebabkan laju fotosintesis naik. Sebaliknya, jika kadar fotosintat bertambah akan berakibat pada menurunnya laju Tahap pertumbuhan Laju fotosintesis umumnya lebih tinggi pada tahap pertumbuhan kecambah semai/anakan dibandingkan pada tumbuhan dewasa. Hal ini dikarenakan pada tahap kecambah, tumbuhan lebih banyak membutuhkan energi dan makanan untuk itu terdapat faktor genetik yang juga mempengaruhi laju fotosintesis, yaitu Perbedaan antara spesies. Laju fotosintesis pada tumbuhan C4 misal tebu, jagung, sorgum dan beberapa jenis rerumputan asal tropis paling tinggi dibandingkan pada tumbuhan C3 dan CAM. Tumbuhan CAM mempunyai laju fotosintesis terendah. Laju fotosintesis pada jenis pohon dan semak C3 lebih rendah dibandingkan pada tumbuhan C4. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh daun pada pohon dan semak banyak yang saling menutupi, sehingga intensitas cahaya yang diterima daun-daun yang ternaungi akan lebih rendah. Laju translokasi fotosintat. Laju fotosintesis dapat terhambat karena adanya timbunan fotosintat hasil fosintesis pada daun. Tumbuhan dengan laju fotosintesis yang tinggi menunjukkan laju translokasi yang PustakaKimball, John W. 1998. Biologi Jilid 1. Jakarta B. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta Raja Grafindo Persada.
pada proses fotosintesis tumbuhan tinggi energi cahaya yang digunakan adalah