pada masyarakat papua menyanyi sering dilakukan sambil memukul alat musik
HukumBernyanyi Di Dalam Masjid Menurut Ulama. Bernyanyi Di Dalam Masjid - Bernyanyi sudah menjadi budaya global pada hari ini. Tidak hanya generasi muda yang suka bernyanyi, namun anak-anak dan orang tua juga demikian halnya. Tulisan ini hendak mengupas secara ringkas status hukum bernyanyi di dalam masjid. Ini penting karena masjid itu
Padamasyarakat modern bisa tentang pemilu, Keluarga Berencana dan ibu hamil, Penyakit AIDS, dan lain- lain. Selain dalam iklan layanan masyarakat, lagu- lagu yang bernafaskan agama juga menjadi media penerangan. Musik qasidah, terbangan, dan zipin dengan syair-syair lagu dari Al-qur'an. B. Teknik dan Gaya Bernyanyi dalam Musik Tradisi Di
13 Alat Musik Tradisional Papua : Contoh, Gambar dan Penjelasan. 28/05/2022. Alat Musik Tradisional Papua - Papua merupakan provinsi yang masih kental akan nuansa adatnya. Dimana provinsi Papua juga masih mempunyai beragam kebudayaan baik itu rumah adat, senjata tradisional, tari-tarian hingga alat musik tradisional Papua.
9 Fuu. Setelah membahas mengenai alat musik Maluku dan alat musik Sunda, kali ini akan kita bahas alat musik dari daerah Papua. Masyarakat Papua memiliki peninggalan budaya dan seni yang tinggi. Potensi alamnya yang besar serta banyaknya suku yang mendiami pulau ini menjadikan masyarakat Papua memiliki kekhasannya sendiri.
Guotodimainkan dengan cara dipetik dan dipukul agar bisa menghasilkan suara yang unik. Permainan Guoto biasanya dilakukan dengan instrument musik tradisional Papua Barat lainnya untuk menyambut tamu, mengiringin tari, dan juga ritual adat setempat. Baca juga: Keunikan Alat Musik Fu, Maluku Utara. Dapatkan update berita pilihan dan breaking
Wo Kann Ich Ältere Männer Kennenlernen. Jawabanmusik daerah papuan mendapat pengaruh dari malukuPenjelasanInstrumennya tidak begitu banyak, hanya satu yAlat-alat musik, seperti rebana, rebab, tifa, dan gong merupakan alat musik dari daerah musik lain yang ada di Papua merupakan alat musik yang digunakan untuk keperluan praktis, misalnya sekakas. Sekakas digunakan untuk menarik ikan-ikan hiu dalam suatu perburuan di lagu-lagu yang berasal dari Papua adalah Apuse dan Yamko Rambe Yamko.
Setelah membahas mengenai alat musik Maluku dan alat musik Sunda, kali ini akan kita bahas alat musik dari daerah Papua memiliki peninggalan budaya dan seni yang tinggi. Potensi alamnya yang besar serta banyaknya suku yang mendiami pulau ini menjadikan masyarakat Papua memiliki kekhasannya dan kekayaan alam Papua ini cukup mempengaruhi budaya dan tradisi masyarakat di wilayah tersebut. Termasuk mempengaruhi perkembangan seni di dibidang seni, Papua memiliki ragam seni yang unik dan menarik. Terutama jika membahas seni Papua tergolong ekspresif dalam menunjukkan jiwa seninya. Masyarakat Papua memiliki banyak jenis alat musik yang mereka ciptakan untuk menghasilkan suara dan nada-nada tertentu. Baik berupa alat musik tiup, pukul, petik, dan sebagainya. Dan berikut ini TifaTifa mungkin alat musik tradisional khas Papua yang paling populer. Cara memainkan tifa adalah dipukul, sekilas cara memainkan tifa ini tidak jauh berbeda dengan cara memainkan alat musik demikian, tifa memiliki suara yang lebih halus atau ringan jika dibandingkan dengan sering dimainkan masyarakat Papua ketika ada perayaan atau kegiatan-kegiatan suku, upacara dimainkan sebagai pengiring tari-tarian. Tifa juga dimainkan untuk penyemangat di situasi perang. Melodi tifa memiliki kesakralan tersendiri untuk suku-suku di musik tifa berbentuk tabung yang terbuat dari bahan dasar kayu. Di bagian luarnya, terdapat hiasan ukir-ukiran khas Papua yang membuat tifa nampak indah dan berseni sendiri memiliki beberapa jenis, antara lain tifa jekir, tifa dasar, tifa potong, tifa jekir potong, dan tifa musik ini sangat identik dengan masyarakat Papua, terutama Suku PikonPikon adalah salah satu alat musik yang berasal dari tanah papua. Alat musik ini dimainkan dengan cara terbuat dari tanaman bambu. Istilah pikon sendiri berasal dari bahasa baliem, yaitu “pikonane”, yang bermakna alat musik beberapa daerah lain, alat musik ini juga dikenal dengan nama karinding. Pikon dimainkan dengan cara yang cukup sederhana. Pikon ditiup sambil ditarik tali yang ada di tersebut dapat membuat pikon mengeluarkan nada-nada dasar. Alat musik tradisional Indonesia ini biasanya dimainkan oleh pria, khususnya di daerah pedalaman Suku sering dimainkan untuk mengisi waktu luang. Kemudahannya untuk dimainkan menjadikannya alternatif sebagai sarana hiburan. Pikon umumnya dimainkan oleh para pria sepulang dari aktivitas bekerja atau Trompet PapuaMasih membahas tentang jenis-jenis alat musik tiup yang ada di Papua. Trompet adalah salah satu alat musik tiup khas dari ini berbeda dengan terompet yang umumnya kita jumpai di acara-acara pesta ataupun perayaan tahun Papua terbuat dari bahan dasar kerang. Tidak seperti terompet modern yang biasanya terbuat dari bahan kertas, plastik, ataupun yang dipakai biasanya adalah kerang yang memiliki ukuran yang cukup besar. hal tersebut terutama agar nantinya suara yang dihasilkan juga ini khususnya berasal dari Biak, yang merupakan salah satu kabupaten yang berada di wilayah tetapi, alat musik ini juga telah dikenal di daerah-daerah sekitarnya, karena memang tergolong sebagai alat yang sederhana dan mudah awalnya, trompet Papua hampir sama fungsinya seperti triton. Trompet berfungsi utama sebagai alat bantu tiupan trompet memang cukup besar dan dapat didengar hingga jarak yang yang dihasilkan tersebut dimanfaatkan untuk memanggil atau memberi pertanda pada masyarakat tentang suatu hal atau TritonPapua merupakan suku bangsa Indonesia yang memiliki banyak alat musik tiup. Salah satunya adalah triton. Triton merupakan alat musik yang terbuat dari kulit mendapatkan kerang di wilayah pesisir Papua dimanfaatkan masyarakat di sana salah satunya sebagai bahan untuk membuat alat musik triton memang terkenal dengan keragaman ekosistem pantainya, yang didalamnya banyak flora dan fauna yang dapat dimanfaatkan oleh sendiri cukup populer di daerah-daerah peisisr pantai, seperti di kepulauan Raja Ampat, Nabire, Wondama, Waripen, Yapen, dan triton awal mulanya dibuat bukan untuk dijadikan sebagai alat pada awalnya dipakai untuk alat bantu untuk memanggil atau memberi tanda akan terjadinya seiring waktu berjalan, fungsi triton ini sedikit bergeser dari yang awalnya sebagai alat komunikasi menjadi alat GuotoSelain memiliki banyak jenis alat musik tiup, Papua juga memiliki alat musik dawai. Nama alat musik tersebut yaitu adalah alat musik yang dapat ditemukan di provinsi Papua Barat. Guoto dimainkan dengan cara dipetik. Guoto memiliki senar yang dapat menghasilkan suara ketika dipetik. Petikan guoto dapat menghasilkan beberapa nada musik ini terbuat dari kayu serta kulit lembu. Guoto berbentuk lonjong dengan beberapa senar terpasang di bagian alat musik ini terlihat sederhana, karena tidak banyak gambar atau ornamen yang terukir di bagian musik guoto biasa dipakai pada acara-acara adat istiadat serta bermanfaat sebagai penghibur. Guoto juga sering dimainkan di pentas-pentas seni dan budaya, terutama seni dan budaya KrombiAlat musik tradisional berikutnya dari Papua adalah krombi. DI beberapa daerah, krombi juga dikenal dengan nama krombi. Krombi adalah alat musik tradisional dari Suku Tehit yang berada di Kabupaten Sorong alat musik ini juga tersebar hingga ke Papua Nugini. Krombi hingga sekarang masih dapat ditemukan, khususnya di daerah Kampung Seremuk yang berada di wilayah Sorong dimainkan dengan cara diketuk. Untuk menghasilkan bunyi, bagian tengah krombi diketuk menggunakan kayu berukuran tersebut akan menghasilkan suara yang khas. Semakin keras dan cepat ketukan dilakukan, maka akan menghasilkan bunyi yang keras dan bersemangat sepeti halnya alat musik utama krombi adalah sebatang bambu. Bambu yang digunakan tidak terlalu panjang, sehingga mudah untuk sebagai alat untuk mengetuk atau memukul, digunakan alat berbahan pengetuk tersebut berukuran lebih kecil dibandingkan bambu, namun memiliki struktur yang kuat, sehingga tidak rusak atau hancur ketika AmyenApakah kamu tahu alat musik amyen? Amyen merupakan salah satu kekayaan budaya dan seni dari musik ini dimainkan dengan cara ditiup. Amyen adalah sebuah alat musik yang dibuat dari kayu musik amyen berasal dari Suku Web di wilayah Kabupaten Keerom, Papua. Hingga kini amyen masih dapat ditemui di daerah biasanya digunakan pada acara-acara seni dan budaya daerah. Pada masa lalu, amyen bukanlah sekedar alat musik, tapi juga sering dimanfaatkan sebagai alat komunikasi pada situasi amyen bisa jadi salah satu pertanda bahwa situasi sedang dalam keadaan yang berbahaya, sehingga suara dari amyen dapat berperan sebagai tanda memiliki bentuk yang sekilas mirip dengan suling atau seruling, yang merupakan alat musik tradisional dari daerah Jawa pada amyen tidak terdapat lubang-lubang untuk menghasilkan berbagai nada seperti yang kita temui pada berwarna cokelat muda atau keputih-putihan, yang merupakan warna khas yang dapat kita lihat dari kayu berbentu panjang seperti seruling, di mana terdapat perbedaan lingkar diameter antara ujung satu dengan ujung yang bagian tengah, terdapat lubang yang berfungsi sebagai jalur keluarnya udara. Pemain alat ini meniup dari ujung yang kecil. Semakin kencang tiupan, maka semakin kencang pula suara yang dapat ButshakePada era globalisasi, alat musik satu ini semakin tenggelam. Butshake adalah sebuah alat musik yang berasal dari Papua, atau khususnya berasal dari Suku Muyu yang mendiami daerah pada umumnya dimainkan pada upacara-upacara adat, acara-acara pesta atau perayaan, serta acara-acara kesenian. Butshake menjadi salah satu alat musik pengiring pada tarian khas terbuat dari bahan dasar bambu serta buah kenari. Buah kenari merupakan salah satu tumbuhan khas yang dapat ditemui di daerah memainkan alat musik yang satu ini cukup sederhana, yaitu dengan cara menggoyang-goyangkannya dengan tangan sehingga menghasilkan suara gemericik tersebut berasal dari buah–buah kenari yang saling berbenturan saat alat ini digoyang. Cara memainkan alat ini memiliki kemiripan dengan alat musik yang telah dijelaskan sebelumnya, butshake terbuat dari bambu dan buah yang dipakai berukuran ramping namun kuat. Kekuatan ini penting agar ketika digoyang-goyangkan, bambu tidak mudah patah atau bagian dasar dari bambu dapat diberi penguat agar tidak mudah rusak dan lebih nyaman kenari disusun sevara melingkar membentuk lingkaran di ujung ini mempercantik tampilan butshake. Selain itu, bentuk tersebut juga mempermudah terjadinya tumbukan atau benturan antar buah kenari, sehingga suara yang dihasilkan dapat lebih FuuFuu dikenal juga dengan beberapa nama sebutan lain, misalnya korno dan tahuri. Walau demikian, nama fuu lebih dikenal luas oleh masyarakat merupakan salah satu alat musik tradisional yang dapat kita temukan di Papua, terutama di daerah musik fuu dimainkan dengan cara ditiup. Hampir sama seperti sebagian besar alat musik tradisional Papua yang lain, fuu juga terbuat dari bahan dasar bambu dan jaman dahulu, fuu digunakan untuk alat komunikasi antar masyarakat. Bunyi yang dihasilkan fuu ini merupakan pertanda terjadinya juga sebagai salah satu cara untuk memanggil orang. Fuu juga dapat berfungsi sebagai alat biasanya dimainkan untuk mengiringi tari-tarian. Penggunaan fuu untuk mengiringi seni tari tradisional misalnya dapat kita lihat pada Suku Asmat yang berada di daerah Kabupaten memiliki bentuk yang cukup menarik. Sebagian bentuk fuu berbentuk seperti suling, sedangkan di bagian lain nampak seperti sebuah tabung. Jika dilihat sekilas, bentuk fuu ini menyerupai seperti sebuah pada alat musik tiup pada umumnya, fuu memiliki lubang di bagian ujung yang berfungsi untuk jalur keluarnya biasanya dimainkan bersama dengan alat musik lain, misalnya tifa dan akan mengeluarkan bunyi yang kuat jika ditiup. Bunyinya cukup nyaring untuk mendapatkan perhatian dari yang mendengarnya.
Table Of Content [ Close ]1. Papua2. Alat Musik Tradisional dari Kecapi Paar dan KeeAlat musik tradisional dari Papua – Setiap wilayah di Indonesia pastinya memiliki beragam keunikan dan khasnya tersendiri, seperti adatnya, watak dan penampilan, dan berbagai macam. Karena keberagaman itulah mengapa indonesia dijuluki Bhineka Tunggal Ika Berbeda-beda tapi tetap satu, yakni satu Indonesia. Nah untuk kali ini, kita akan mencari tahu apa sih alat-alat musik tradisional yang berada di Indonesia. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang alat musik tradisional yang berada di Papua. Sebelum kita membahas lebih lanjut, saya akan memberitahu terlebih dahulu kepada kalian ada apa aja sih di Papua? Nah untuk lebih jelasnya sebagai berikut. Papua merupakan provinsi terluas yang berada di Indonesia. Dan terletak pada bagian tengah Pulau Papua atau paling timur di Pulau Papua milik Indonesia. Pulau papua memiliki hari jadi yakni setiap tanggal 1 Mei 1963. Yang tentunya tahun tersebut merupakan hasil dari merebut kekuasaan Belanda. Jayapura merupakan Ibukota dari provinsi Papua. Sebelumnya provinsi ini bernama Irian Jaya. Dan sejak tahun 2003 provinsi ini dibagi menjadi dua bagian provinsi yakni Papua dengan Papua Barat. Pulau dengan semboyan Karya Swadaya ini, memiliki luas kurang lebih km persegi. Serta merupakan pulau terbesar kedua di dunia dan terbesar pertama di Indonesia. Alat Musik Tradisional dari Papua Tentunya setiap alat musik itu sama. Yakni sama-sama untuk didengarkan suaranya, yang berbeda dari setiap alat musik itu sendiri adalah cara pembawaan dari musik tersebut. Begitu juga alat-alat musik tradisional dari Papuas, biasanya alat-alat musik tersebut dibawa pada acara-acara daerah seperti merayakan festival dan lain-lain. Yang tentunya sampai detik ini masyarakat masih memakai alat tradisional tersebut. Berikut beberapa alat-alat musik tradisional dari Papua Tifa Tifa adalah alat musik khas yang berasal dari Papua, alat musik ini mirip dengan kendang dan terbuat dari kayu yang tengahnya di lubangi. Cara memainkan alat musik ini tidak jauh berbeda dengan alat musik pukul lainnya, kalian hanya memukul saja untuk menghasilkan suara dari alat musik tersebut. Tifa merupakan alat musik yang unik, karena alat musik ini berasal dari kayu yang dilubangi bagian tengahnya dan ditutupi dengan kulit rusa yang dikeringkan di salah satu sisinya. Tidak hanya kulit rusa saja kalian bisa menggunakan kulit hewan lainnya yang bisa menghasilkan suatu bunyi, tujuannya adalah untuk membuat suara yang bagus nan indah. Bentuk dari kayu alat musik ini biasanya dibuat dengan ukiran-ukiran indah khas Papua. Alat musik ini juga terdapat berbagai jenisnya, mulai dari tifa dasar, tifa jekir, tifa potong, tifa jekir potong, serta tifa bas. Tifa biasanya digunakan untuk mengiri tarian perang dan beberapa tarian lainnya. Pikon Pikon merupakan dari bahasa Baliem, yakni pikonane, yang mana artinya adalah bunyi. Alat musik khas papua ini tergolong unik, karena terbuat dari bambu yang beruas-ruas serta berongga yang disebut sebagai Hite, dan diberikan tali ditengahnya. Pikon sendiri biasanya dimainkan oleh kaum pria, karena tidak sembarang orang dapat memainkan alat musik ini. Cara memainkannya pun tergolong rumit, yakni dengan cara ditiup sambil menarik tali yang berada di tengahnya. Sebab itulah alat musik ini tergolong sebagai alat musik istimewa. Suara yang dihasilkan oleh alat musik ini mirip dengan suara kicauan burung, serta nada yang dihasilkan dari alat musik ini hanya mengeluarka nada-nada dasar saja seperti do, mi, dan sol. Selain itu, alat musik ini biasanya digunakan oleh para lelaki sehabis mereka berburu. Triton Triton adalah alat musik yang bentuknya seperti cangkang kerang, dan dalam bahasa Papua disebut sebagai Bia. Alat musik ini mempunyai kesamaan dengan pikon, yakni sama-sama dimainkan dengan cara ditiup, walaupun sama namun bentuk dari kedua alat musik ini berbeda. Triton merupakan alat musik yang bisa kalian dapatkan pada seluruh wilayah pantai, terutama di daerah Biak, Yapen, Waropen, Nabire, Wondama, dan Kepulauan Raja Ampat. Dahulunya alat musik ini hanya digunakan untuk sarana komunikasi, seperti meminta pertolongan, dan lain sebagainya. Namun, seiringnya berjalannya zaman alat musik ini beralih fungsi sebagai sarana hiburan. Butshake Alat musik selanjutnya adalah Butshake namanya, alat musik ini terbuat dari bambu serta buah kenari. Alat musik berasal dari daerah Muyu, Kabupaten Merauke. Suara dari alat musik ini sangat khas, karena hasil dari gemericik saat diayunkan, dan suara tersebut berasal dari hasil tabrakan buah kenari yang tersusun dengan bambu. Biasanya Butshake digunakan pada pesta tarian-tarian adat. Atowo Atowo merupakan alat musik yang susah untuk ditemukan, karena alat musik ini memang sangat khas dengan adar budaya disana. Alat musik ini berbentuk bulat panjang serta ukuran yang relatif kecil dan ringan. Untuk memainkan atowo ini, harus mempunyai cara tersendiri, yakni dengan menggunakan kedua tangan. Yang mana tangan satunya memegang badan atowo dan satu tangan lagi menabuh penutupnya dengan teknik pukulan untuk menghasilkan suara yang indah nan merdu. Amyen Alat musik selanjutnya adalah Amyen, alat musik ini bisa dimainkan dengan cara ditiup, dan tentunya bentuk dari Amyen ini mirip dengan seruling. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai iring-iringan tarian daerah, sebagai komunikasi, serta pada zaman dahulu digunakan untuk memberikan tanda bahaya saat perang. Amyen sendiri terbuat dari kayu putih Kecapi Mulut Kecapi mulut merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup, dan suara dari alat musik ini memiliki ciri khasnya tersendiri. Kecapi mulut sendiri terbuat dari bambu wuluh yang diberikan tali diujung salah satu sisi. Alat musik ini memiliki teknik sendiri dalam memainkannya, yakni dengan dijepit diantara bibir, kemudian ditiup sambil menarik talinya. Alat musik ini dipercaya berasal dari Suku Dani yang berasal dari Lembah Baliem, Papua. Krombi Krombi atau kerombi merupakan alat musik pukul, yang mana kita harus memukul alat musik tersebut untuk menghasilkan suara yang indah. Alat musik ini sendiri terbuat dari bambu, serta biasanya dimainkan oleh Suku Tehit di Papua dalam mengiringi tarian pada acara adat disana. Krombi biasanya dimainkan dengan menggunakan sebuah kayu kecil, kemudian diketuk-ketuk pada bagian bambu tersebut. Alat musik dipercaya berasal daro Suku Tehit, Kampung Seremuk, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua. Fuu Fuu merupakan alat musik tiup yang berasal dari kayu atau bambu, yang tentunya bisa dimainkan dengan cara meniup pada bagian yang berlubang. Bentuk dari pada Fuu sendiri merupakan gabungan antara suling dan tabung, karena bentuk dari alat musik ini yang gempal serta diujungnya terdapat lubang. Biasanya kegunaan dari alat musik ini adalah untuk memanggil suku dari penduduk tertentu, dan juga bisa digunakan untuk mengiringi tarian adat Suku Asmat. Serta biasanya Fuu sendiri dimainkan bersama Tifa atau juga bisa dengan kelambut. Yi Yi merupakan alat musik yang terbentuk seperti seruling dan terbuat dari bambu dan kayu. Dahulu kala Yi digunakan sebagai memanggil penduduk serta pengiring tarian daerah. Suara yang dihasilkan alat musik ini sangat unik. Alat musik ini sangat susah untuk dicari, saking susah dicarinya informasi serta keterangan mengenai alat musik ini sangat minim. Yi mempunyai bentuk gempal serta mempunyai warna cokelat gelap. Paar dan Kee Alat musik yang terakhir adalah Paar dan Kee namanya, dua alat musik ini merupakan saling berhubungan serta tak terpisahkan. Paar terbuat dari labu sedangkan Kee terbuat dari tulang burung kasuari. Tujuan dari alat musik ini adalah untuk penutup aurat para pria disana, dan juga sebagai alat musik di beberapa pesta adat. Cara menggunakan alat musik ini adalah dengan melompat-melompat sehingga Paar dan Kee akan bersentuhan serta menghasilkan bunyi yang dapat menghasilkan irama dan nada. Itulah beberapa alat musik tradisional yang berasal dari Papua, bila kalian ingin mengetahui lebih lanjut mengenai alat-alat musik kalian bisa kunjungi web Demikian dari saya, Terimakasih dan Sampai Jumpa. 🙂
Alat musik dari Timur mungkin jarang kalian ketahui. Misalnya alat musik tradisional Papua yang jarang terekspos oleh media. Padahal, seni musik di Papua juga memiliki keunikan musik dari Papua umumnya terbuat dari bambu, kayu, dan kulit. Akan tetapi, ada juga yang terbuat dari bahan cangkang kerang. Adapun fungsinya antara lain untuk mengiringi tarian adat, upacara, perayaan, atau sekadar nama alat musik Papua berikut ini akan menambah wawasan terkait instrumen musik dari Indonesia bagian timur. Yuk simak ulasan lengkap berikut ini!1. TifaGambar tifa musik Tifa berasal dari daerah Papua. Bentuknya menyerupai kendang dengan berbagai ukuran, ada yang kecil, sedang, dan besar. Bahannya terbuat dari kayu yang dilubangi bagian tengahnya. Tifa dimainkan dengan cara dipukul menggunakan telapak tangan. Sumber bunyinya berasal dari membran sehingga bunyi dihasilkan saat kulit membrannya termasuk alat musik ritmis yang tidak memiliki nada. Artinya, fungsi Tifa sebagai penjaga tempo dan ketukan musik saja. Pada zaman dulu digunakan sebagai simbol perdamaian, tetapi beralih fungsi sebagai pengiring upacara adat2. PikonGambar alat musik pikon musik ini merupakan alat musik Papua yang berasal dari kata Pokonane yang berarti alat musik bunyi. Pikon terkenal sebagai alat musik khas suku Dani di Papua, sering dimainkan sebagai hiburan saat dari bambu beruas-ruas yang bentuknya memanjang. Bagian tengahnya terdapat seutas tali dan lidi yang terikat, berfungsi sebagai membran memainkannya cukup unik, yaitu menarik lidi atau tali pada bagian pangkal. Kemudian bagian getar tersebut akan menghasilkan bunyi yang FuuGambar fuuFuu dikenal juga dengan nama Tahuri dan Korno. Alat musik ini berasal dari Suku Asmat di Kabupaten Merauke. Pada umumnya digunakan untuk memanggil penduduk dan mengiringi kesenian pembuatannya bisa dari kayu atau bambu. Bentuknya seperti tabung dan memiliki lubang kecil di satu sisi sedangkan sisi lain diberi lubang besar. Bagian luarnya biasanya diberi memainkan fuu yaitu cukup dengan meniup lubang kecil yang ada. Karena sumber suaranya berasal dari lubang TritonGambar alat musik tritonAda lagi alat musik tradisional Papua yang unik, namanya Triton. Alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup ini terbuat dari kulit kerang bia. Karekerang banyak ditemukan di pantai, Triton familiar di daerah Biak, Nabire, dan lagi, pada zaman dulu Triton digunakan sebagai alat berkomunikasi. Misalnya untuk memberi pengumuman atau mengumpulkan masyarakat sekitar. Namun, sekarang fungsinya berubah menjadi sarana KrombiGambar alat musik krombi berasal dari Suku Tehit, Kabupaten Sorong Selatan. Bentuknya memanjang dan terbuat dari bambu. Biasanya digunakan sebagai musik pengiring tarian menghasilkan suara yang indah, Krombi harus dimainkan dengan cara dipetik. Agar semakin menarik, Krombi bisa dipadukan dengan Piko, Nailavos, dan EmeAlat musik eme sering digunakan oleh Suku Kamoro sebagai pengiring kegiatan adat dan sarana hiburan. Pukulan Eme pada iringan lagu atau tarian biasanya turut menarik penonton untuk pembuatan Eme cukup menarik lantaran terbuat dari campuran kapur dan darah yang dioleskan di sekitar ujung Eme. Masyarakat setempat percaya cara itu dapat menghasilkan bunyi yang lebih alat musik ini semakin modern, bahkan terdapat gambar atau ukiran tertentu. Sedangkan untuk memainkannya dilakukan dengan cara ditabuh menggunakan adalah alat musik pukul berbentuk bulat panjang. Ukurannya relatif kecil dan ringan. Atowo digunakan untuk acara kesenian dan hiburan rakyat. Sayangnya, alat musik Papua ini sudah sangat jarang memainkannya tergolong mudah karena hanya perlu dipukul menggunakan kedua tangan. Dengan teknik pukulan yang tepat, Atowo sudah bisa menghasilkan suara yang Kecapi dari namanya, alat musik ini terdengar unik. Bentuknya pun berbeda dibandingkan alat musik Papua yang lain. Kecapi Mulut terbuat dari bambu wuluh yang disusun memainkannya unik, yaitu dijepit antara bibir, kemudian ditiup sambil menarik tali di ujungnya. Instrumen Kecapi Mulut menghasilkan suara yang tidak terlalu keras. Alhasil, penggunaannya terbatas untuk hiburan musik ini bisa ditemukan di Museum Loka Budaya Universitas Cenderawasih. Adapun kepemilikan aslinya berasal dari Suku YiYi berbentuk seperti suling, tetapi lebih keras dan padat. Hal ini karena alat musik Yi terbuat dari kayu dan bambu gelondong yang umumnya, Yi digunakan untuk memanggil masyarakat dan sebagai pengiring tarian. Selain memiliki warna coklat yang khas, suara yang dihasilkan Yi juga unik. 10. AmyenGambar amyen pada alat musik modern terkenal sebagai terompet, di Papua ada juga yang mirip, namanya Amyen. Alat musik ini terbuat dari kayu putih dan dimainkan dengan cara merupakan alat musik tradisional Papua, khususnya ditemukan di Suku Web, Kabupaten Keerom. Fungsinya sebagai instrumen pengiring tarian daerah setempat, beberapa kali juga digunakan sebagai alat komunikasi Matu, Kabupaten Merauke memiliki alat musik Papua Barat yang khas bernama Butshake. Pembuatannya berasal dari bahan bambu yang dipadukan dengan buah kenari. Cara memainkannya cukup dengan digoyang-goyangkan atau dikocok yang dihasilkan Butshake seperti suara gemericik yang berasal dari buah kenari yang saling beradu saat dikocok. Adapun fungsi dari alat musik ini yaitu mengiringi tarian GuotoGuoto juga merupakan alat musik yang unik lantaran terbuat dari kayu dan kulit lembu. Bentuknya panjang dan memiliki ruas yang didalamnya terdapat senar. Guoto dapat dimainkan dengan cara dipetik bagian musik ini berasal dari Papua Barat. Biasanya Guoto difungsikan untuk menyambut tamu, mengiringi tarian, atau ritual ulasan mengenai alat musik tradisional Papua. Semoga dapat menambah wawasan atau sebagai bahan
Ilustrasi Alat Musik Tradisional, sumber Encyclopedia Tourism JakartaAlat musik tradisional merupakan salah satu seni yang legendaris di Indonesia. Banyak sekali daerah yang mempunyai alat musik khusus dan menjadi ciri khas. Tidak heran jika sampai saat ini, alat musik tersebut dilestarikan agar terus dikenal oleh masyarakat luas budanya. Biasanya alat musik di zaman dulu digunakan untuk upacara satu daerah atau wilayah yang mempunyai alat musik tradisional khas adalah Papua. Apakah Anda sudah tahu atau masih ingat apa saja alat musik yang berasal dari sana? Ada beberapa alat musik dari Papua menurut buku Alat Musik Tradisional Nusantara 2016 57 oleh Akhmalul Khuluq, Musik Tradisional Papua TifaTifa di Papua bentuknya berbeda dengan di Maluku, yakni berbentuk panjang serta melebar. Alat ini juga mempunyai pegangan di salah satu bagian dan terbuat dari kayu serta kulit. Biasanya Tifa akan digunakan dalam upacara adat di Papua, mengiringi tarian, atau menyambut dibilang, Tifa mempunyai kemiripan dengan kendang di mana bagian tengahnya dilubangi. Tarian yang biasa diiringi dengan alat musik Papua Tifa adalah tari musik di Papua ini terbuat dari bahan yang agak unik, yakni dari kerang. Cara memainkan alat musik Triton adalah dengan ditiup. Biasanya alat musik tersebut ada di seluruh pantai, terutama di daerah Nabire, Yapen, Biak, dan daerah lainnya. Dulu, alat musik Triton mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi. Namun, sekarang jadi sarana ini, alat musik Atowo sudah cukup sulit untuk ditemukan. Bentuk Atowo panjang, bulat, kecil serta lumayan ringan. Cara memainkannya adalah menggunakan kedua tangan dengan memukul sehingga terdengar bunyi yang musik ini terbuat dari bambu dan mempunyai fungsi sebagai pengiring tarian saat acara adat di Papua. Krombi akan dimainkan dengan kayu kecil serta diketuk pada bambu. Alat musik Krombi awalnya berasal dari Suku mulut merupakan alat musik dari bambu wuluh yang ada di Papua. Cara memainkannya adalah dengan menjepit di antara bibir lalu ditiup sambil menarik tali. Berasal dari Suku Dani, alat musik ini terbilang cukup unik.ANG
pada masyarakat papua menyanyi sering dilakukan sambil memukul alat musik